Senin, 25 Januari 2010

Canting

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Canting tradisional Indonesia

Canting (dari bahasa Jawa, canthing, IPA:tʃanʈiŋ) adalah alat yang dipakai untuk memindahkan atau mengambil cairan yang khas digunakan untuk membuat batik tulis, kerajinan khas Indonesia. Canting tradisional untuk membatik adalah alat kecil yang terbuat dari tembaga dan bambu sebagai pegangannya.
[sunting]
Kegunaan

Canting dipakai untuk menuliskan pola batik dengan cairan malam. Canting pada umumnya terbuat dari bahan tembaga dengan gagang bambu, namun saat ini canting untuk membatik mulai digantikan dengan teflon.
[sunting]
Desain

Sebuah canting terdiri dari:
Nyamplung ; tempat tampungan cairan malam, terbuat dari tembaga.
Cucuk ; tergabung dengan nyamplung, adalah tempat keluarnya cairan malam panas saat menulis batik.
Gagang ; pegangan canting, umumnya terbuat dari bambu atau kayu.

Ukuran canting dapat bermacam-macam sesuai besar kecilnya lukisan batik yang akan dibuat. Saat digunakan, pengrajin memegang canting seperti menggunakan pena, mengisi nyamplung dengan malam cair dari wajan tempat memanaskan malam tersebut. Pengrajin kemudian meniup cairan malam panas dalam nyamplung untuk menurunkan suhunya sedikit, kemudian melukiskan malam yang keluar dari cucuk tersebut di atas gambar motif batik yang sebelumnya telah dilukis dengan pensil. [1]